Minggu malam, 28 November 2010
Malam ini ada acara kondangan di daerah Ragunan. Biasanya di acara seperti ini kita dapat berkumpul dengan teman lama. Yang sebagian mungkin akan kaget dengan penampilan beberapa teman lama. Entah dia makin cantik, tambah gendut, makin kurus, sudah punya anak, dan berbagai macam komentar bisa saja timbul pada malam itu.
Terlihat beberapa teman sedang berbincang, bersenda gurau, bernostalgia. Dan terlihat ada seorang teman wanitaku yang sedang mengantri makanan, dan aku pun ikut mengantri dibelakangnya. Kesempatan berbicara pun aku mulai. Diawali dengan menanyakan kabar, kerja dimana sekarang ini, posisi sekarang apa? dan dijawab dengan pernyataan yang datar disertai dengan muka yang judes, tatapan matanya pun tak lepas menyorotiku dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Diketahui bahwa temanku ini baru keterima kerja sebagai HRD di salah satu perusahaan telepon seluler yang terkenal dengan istilah "hand phone sejuta umat". Beruntunglah temanku ini mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya waktu kuliah dulu.
Selama berbincang, aku mengalami ketidaknyamanan karena tatapan matanya dan sikapnya yang judes itu. Seakan-akan merasa direndahkan olehnya. Tidakkah dia bisa sedikit ramah kepada orang-orang yang sudah lama tidak pernah bertemu dengan dia? Aku juga punya teman-teman HRD tapi tidak sekejam itu sikapnya. Atau memang sudah pembawaannya dia? Atau juga HRD memang membutuhkan orang-orang yang dingin seperti dia? Hmm... tidak bisa berkomentar banyak mengenai hal ini.
Ternyata argumenku ini didukung oleh pasanganku yang ikut mengantri saat itu, dan berkomentar setelah menjauh dari temanku ini. Dia bilang, "Kalau HRD yang wawancara judesnya seperti itu, aku lebih baik ga jadi wawancara, mending keluar aja dari ruangan langsung".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar