Kamis malam kemarin, saat aku online Facebook di HP, aku mendapati sebuah message dengan judul "Bantuin Gw...", langsung saja aku spontan lari ke inbox yang didalamnya terdapat message dari salah seorang teman baikku sewaktu kuliah dulu. Sebut saja namanya Alin. Setelah ku buka, intinya temanku ini butuh pertolongan. Dengan rasa penasaran langsung ku balas untuk menanyakan butuh bantuan yang seperti apa?
Tak lama kemudian, HP ku berdering, karena dari nomor yang tidak aku kenal, aku langsung me-reject panggilan itu. Sampai dua kali HP ku berbunyi. Setelah itu aku melihat pada wall FB ku, dan aku melihat Alin menulis status yang bertuliskan:
*berharap saat ini ada peta di tas ("_"!!!) deg..deg..deg.... dah malam pula, naik taksi sama aja bunuh diri (andai ah..ah..ah..ku jadi orang kaya) ...hedeh mari doa*
Spontan saja aku langsung memberi komentar di statusnya dia, sambil bertanya dalam hatiku. Malam-malam begini mau kemana lagi si Alin itu, ini sudah jam 23.00 WIB, perasaan cemas ku ini makin menjadi dikarenakan temanku si Alin ini tidak pernah hafal jalanan di Ibu kota. Dan aku berdoa saja semoga dia baik-baik saja di jalan.
Tak lama aku menulis komentar, aku mendapati balasan message dari Alin, dan tak lama kemudian Alin meneleponku untuk menceritakan cerita detailnya, yang intinya aku harus membantu dia.
Secara singkat Alin menceritakan ingin bertemu dengan pacarnya dikantor pacarnya. Sebut saja nama pacarnya Ale. Ale bilang pada Alin kalau sedang ada pertemuan dengan bos besarnya di kantor. Dan Alin mempunyai ide untuk mengarang cerita ingin menemui Ale dikantornya, padahal Alin sedang ada dirumah. Anggapannya Alin sedang di perjalanan menuju kantornya Ale, tapi sewaktu Alin hampir dekat dengan kantornya Ale, Ale langsung bilang ke Alin kalau pertemuan dengan bosnya sudah kelar dan dia sedang menuju pulang ke rumah.
Mungkin sebagai perempuan kita bisa berpikir, tidak bisakan si Ale untuk menunggu sebentar saja karena sang pacar ingin menemuinya? Kenapa Ale bisa langsung berubah posisi sewaktu Alin ingin menghampirinya?
Yang terbesit dibenak kita adalah Mungkin tidak kalau si Ale memang benar ada pertemuan dengan Bos Besarnya?
Maksud dari temanku Alin menulis status seperti itu katanya ingin perang psikologis dengan pacarnya. Singkatnya ingin membuat Ale felt guilty. Dan Alin meminta bantuan aku untuk membuat komen yang lebih mengkhawatirkan di statusnya Alin.
Sebetulnya tega tidak tega, karena ini masalah dia dengan pacarnya. Tetapi karena permintaan dia seperti ini, mau tidak mau ya aku mengikuti saja permintaan Alin.
Semoga saja Alin cepat menyelesaikan masalahnya. Semangat Lin... v^.^v
hummmpphh... jadi intinya c ale nungguin alin apa ngga.? d tunggu sequelnya mba :P
BalasHapusaku juga masih blm tau cerita kelanjutannya. Ditgu part II-nya saja ya.. :D
BalasHapus